Surat Al-A’raf Ayat 201 - 206 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 201

إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ إِذَا مَسَّهُمْ طَٰٓئِفٌ مِّنَ ٱلشَّيْطَٰنِ تَذَكَّرُوا۟ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.

«إن الذين اتقوا إذا مسَّهم» أصابهم «طيفٌ» وفي قراءة طائف أي شيء ألَّم بهم «من الشيطان تذكَّروا» عقاب الله وثوابه «فإذا هم مبصرون» الحق من غيره فيرجعون.

(Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa) terkena (was-was) menurut suatu qiraat dibaca thaifun bukan thaaifun, artinya sesuatu yang menimpa mereka (dari setan mereka ingat) akan siksa Allah dan pahala-Nya (maka ketika itu mereka melihat) perbedaan antara perkara yang hak dan yang batil lalu mereka kembali kepada jalan yang hak.

Ayat 202

وَإِخْوَٰنُهُمْ يَمُدُّونَهُمْ فِى ٱلْغَىِّ ثُمَّ لَا يُقْصِرُونَ

Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan).

«وإخوانهم» أي إخوان الشياطين من الكفار «يَمدُّونَهُمْ» أي الشياطين «في الغي ثم» هم «لا يُقْصِرُونَ» يكفون عنه بالتبصر كما تبصَّر المتقون.

(Dan teman-teman mereka) yaitu teman-teman setan terdiri dari orang-orang kafir (membantu mereka) setan-setan itu (dalam menyesatkan kemudian) mereka (tidak henti-hentinya) di dalam menyesatkan dengan sikap penuh hati-hati sebagaimana orang-orang yang takwa pun berhati-hati terhadap godaan mereka.

Ayat 203

وَإِذَا لَمْ تَأْتِهِم بِـَٔايَةٍ قَالُوا۟ لَوْلَا ٱجْتَبَيْتَهَا ۚ قُلْ إِنَّمَآ أَتَّبِعُ مَا يُوحَىٰٓ إِلَىَّ مِن رَّبِّى ۚ هَٰذَا بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman".

«وإذا لم تأتهم» أي أهل مكة «بآية» مما اقترحوا «قالوا لولا» هلا «اجتبيتها» أنشأتها من قبل نفسك «قل» لهم «إنَّما أتَّبع ما يوحى إلي من ربي» وليس لي أن آتي من عند نفسي بشيء «هذا» القرآن «بصائر» حجج «من ربِّكم وهدى ورحمة لقوم يؤمنون».

(Dan apabila kamu tidak membawa kepada mereka) kepada penduduk Mekah (suatu ayat) seperti apa yang mereka minta (mereka berkata, "Mengapa tidak) (kamu buat-buat ayat itu?") artinya kamu buat sendiri ayat itu? (Katakanlah,) kepada mereka ("Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan kepadaku dari Tuhanku) aku tidak berhak untuk mendatangkannya dari diriku sendiri. (Ini) Alquran ini (adalah bukti-bukti yang jelas) hujah-hujah (dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.")

Ayat 204

وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

«وإذا قُرئ القرآن فاستمعوا له وأنصتوا» عن الكلام «لعلكم ترحمون» نزلت في ترك الكلام في الخطبة وعبَّر عنها بالقرآن لاشتمالها عليه، وقيل في قراءة القرآن مطلقا.

(Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah) jangan berbicara (agar kamu mendapat rahmat) ayat ini diturunkan sehubungan dengan perintah tidak boleh berbicara sewaktu khutbah Jumat yang diungkapkan oleh ayat ini dengan istilah Alquran, mengingat khutbah itu mengandung ayat-ayat Alquran. Menurut pendapat lain berkaitan dengan pembacaan Alquran secara mutlak.

Ayat 205

وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.

«واذكر ربَّك في نفسك» أي سرا «تضرُّعا» تدللا «وخيفة» خوفا منه «و» فوق السر «دون الجهر من القول» أي قصدا بينهما «بالغدو والآصال» أوائل النهار وأواخره «ولا تكن من الغافلين» عن ذكر الله.

(Dan sebutlah nama Tuhanmu di dalam hatimu) secara diam-diam (dengan merendahkan diri) menghinakan diri (dan rasa takut) yakni takut terhadap-Nya (dan) lebih jelas lagi daripada diam-diam dengan (tidak mengeraskan suara) maksudnya pertengahan di antara diam-diam dan keras suara (di waktu pagi dan petang) pada permulaan siang hari dan pada akhir siang hari (dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai) daripada mengingat atau menyebut Allah.

Ayat 206

إِنَّ ٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِۦ وَيُسَبِّحُونَهُۥ وَلَهُۥ يَسْجُدُونَ ۩

Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.

«إن الذين عند ربك» أي الملائكة «لا يستكبرون» يتكبَّرون «عن عبادته ويسبِّحونه» ينزهوِّنه عما لا يليق به «وله يسجدون» أي يخصونه بالخضوع والعبادة فكونوا مثلهم.

(Sesungguhnya mereka yang berada di sisi Tuhanmu) yakni malaikat-malaikat-Nya (tidaklah merasa enggan) tidak takabur (untuk menyembah Allah dan mereka bertasbih kepada-Nya) menyucikan-Nya dari hal-hal yang tidak layak menjadi sifat-Nya (dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud) mereka secara khusus tunduk dan bersujud hanya kepada-Nya, maka jadilah kamu sekalian seperti mereka.