Surat Al-A’raf Ayat 101 - 110 dengan Tafsir dan Terjemahannya
Ayat 101
تِلْكَ ٱلْقُرَىٰ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآئِهَا ۚ وَلَقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَمَا كَانُوا۟ لِيُؤْمِنُوا۟ بِمَا كَذَّبُوا۟ مِن قَبْلُ ۚ كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang kafir.
«تلك القرى» التي مرَّ ذكرها «نقصُّ عليك» يا محمد «من أنبائها» أخبار أهلها «ولقد جاءتهم رسلهم بالبينات» المعجزات الظاهرات «فما كانوا ليؤمنوا» عند مجيئهم «بما كذبوا» كفروا به «من قبل» قبل مجيئهم بل استمروا على الكفر «كذلك» الطبع «يطبع الله على قلوب الكافرين».
(Negeri-negeri itu) yang telah disebutkan tadi (Kami ceritakan kepadamu) hai Muhammad (tentang sebagian dari berita-beritanya) cerita-cerita penduduknya (Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti) yaitu mukjizat-mukjizat yang selalu unggul lagi jelas (maka mereka juga tidak beriman) tatkala rasul-rasul itu datang (kepada apa yang dahulu mereka telah mendustakannya) yang telah mereka ingkari (sebelum itu) sebelum para rasul itu datang, bahkan mereka tetap terus melakukan kekafirannya. (Demikianlah) seperti penguncian itu (Allah mengunci mati hati orang-orang kafir).
Ayat 102
وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِم مِّنْ عَهْدٍ ۖ وَإِن وَجَدْنَآ أَكْثَرَهُمْ لَفَٰسِقِينَ
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.
«وما وجدنا لأكثرهم» أي الناس «من عهد» أي وفاء بعهدهم يوم أخذ الميثاق «وإن» مخففة «وجدنا أكثرهم لفاسقين».
(Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka) maksudnya kebanyakan umat manusia itu (memenuhi janji) menunaikan janji mereka tatkala tiba saat pemenuhannya (Sesungguhnya) ditakhfifkan dari anna (Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik).
Ayat 103
ثُمَّ بَعَثْنَا مِنۢ بَعْدِهِم مُّوسَىٰ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَإِي۟هِۦ فَظَلَمُوا۟ بِهَا ۖ فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُفْسِدِينَ
Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan.
«ثم بعثنا من بعدهم» أي الرسل المذكورين «موسى بآياتنا» التسع «إلى فرعون وملئِهِ» قومه «فظلموا» كفروا «بها فانظر كيف كان عاقبة المفسدين» بالكفر من إهلاكهم.
(Kemudian Kami utus sesudah rasul-rasul itu) sesudah diutusnya rasul-rasul tersebut (Musa dengan membawa ayat-ayat Kami) yang banyaknya sembilan (kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya) golongannya (lalu mereka mengingkari) mengkafiri (ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan) artinya mereka binasa akibat kekafirannya itu.
Ayat 104
وَقَالَ مُوسَىٰ يَٰفِرْعَوْنُ إِنِّى رَسُولٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam,
«وقال موسى يا فرعون إني رسول من ربِّ العالمين» إليك فكذبه فقال أنا.
(Dan Musa berkata, "Hai Firaun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan Tuhan semesta alam") kepadamu, akan tetapi Firaun mendustakannya dan Musa berkata,
Ayat 105
حَقِيقٌ عَلَىٰٓ أَن لَّآ أَقُولَ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْحَقَّ ۚ قَدْ جِئْتُكُم بِبَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ فَأَرْسِلْ مَعِىَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ
wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku".
«حقيق» جدير «على أن» أي بأن «لا أقول على الله إلا الحق» وفي قراءة بتشديد الياء فحقيق مبتدأ خبره أن وما بعده «قد جئتكم ببينة من ربِّكم فأرسل معي» إلى الشام «بني إسرائيل» وكان استعبدهم.
("Aku lebih berhak) lebih pantas (untuk) agar (tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah kecuali yang hak) menurut suatu qiraat dibaca tasydid ya-nya; haqiiqun adalah mubtada sedangkan khabarnya adalah an dan kalimat sesudahnya (Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah pergi bersamaku) menuju ke negeri Syam (Bani Israel.") kaum Bani Israel itu selalu ditindas oleh Firaun.
Ayat 106
قَالَ إِن كُنتَ جِئْتَ بِـَٔايَةٍ فَأْتِ بِهَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar".
«قال» فرعون له «إن كنت جئت بآية» على دعواك «فأت بها إن كنت من الصادقين» فيها.
(Berkatalah) Firaun kepadanya, ("Jika kamu benar membawa sesuatu ayat) bukti yang memperkuat pengakuanmu (maka datangkanlah bukti itu jika betul kamu termasuk orang-orang yang benar.") membawa bukti itu.
Ayat 107
فَأَلْقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِىَ ثُعْبَانٌ مُّبِينٌ
Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.
«فألقى عصاه فإذا هي ثعبان مبين» حية عظيمة.
(Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya) yakni ular yang sangat besar bentuknya.
Ayat 108
وَنَزَعَ يَدَهُۥ فَإِذَا هِىَ بَيْضَآءُ لِلنَّٰظِرِينَ
Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya.
«ونزع يده» أخرجها من جيبه «فإذا هي بيضاء» ذات شعاع «للناظرين» خلاف ما كانت عليه من الأدمة.
(Dan ia mengeluarkan tangannya) mengeluarkannya dari dalam sakunya (maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya menyilaukan (bagi orang-orang yang melihatnya) berbeda warnanya dengan keadaan kulit tangan yang sebenarnya.
Ayat 109
قَالَ ٱلْمَلَأُ مِن قَوْمِ فِرْعَوْنَ إِنَّ هَٰذَا لَسَٰحِرٌ عَلِيمٌ
Pemuka-pemuka kaum Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai,
«قال الملأ من قوم فرعون إنَّ هذا لساحر عليم» فائق في علم السحر. وفي الشعراء أنه من قول فرعون نفسه فكأنهم قالوه معه على سبيل التشاور.
(Pemuka-pemuka kaum Firaun berkata, "Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai) yang ulung di dalam ilmu sihir, dan di dalam surah Asy-Syu`ara disebutkan bahwa perkataan ini adalah perkataan Firaun sendiri. Seolah-olah para pemuka kaum Firaun itu mengatakan perkataan tersebut bersama Firaun sendiri, setelah mereka dan dia bermusyawarah tentang hal itu.
Ayat 110
يُرِيدُ أَن يُخْرِجَكُم مِّنْ أَرْضِكُمْ ۖ فَمَاذَا تَأْمُرُونَ
yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu". (Fir'aun berkata): "Maka apakah yang kamu anjurkan?"
«يريد أن يخرجكم من أرضكم فماذا تأمرون».
(Yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu." Firaun berkata, "Maka apakah yang kamu anjurkan?")