Surat Al-A’raf Ayat 1 - 10 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ الٓمٓصٓ

Alif laam mim shaad.

«المص» الله أعلم بمراده بذلك.

(Alif laam miim shaad) hanya Allah-lah yang mengetahui apa yang dimaksud dengannya.

Ayat 2

كِتَٰبٌ أُنزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُن فِى صَدْرِكَ حَرَجٌ مِّنْهُ لِتُنذِرَ بِهِۦ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ

Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

هذا «كتاب أنزل إليك» خطاب للنبي صلى الله عليه وسلم «فلا يكن في صدرك حرج» ضيق «منه» أن تبلغه مخافة أن تكذب «لتنذر» متعلق بأنزل أي للإنذار «به وذكرى» تذكرة «للمؤمنين» به.

Ini adalah (kitab yang diturunkan kepadamu) khithab atau pembicaraan ayat ini ditujukan kepada Nabi saw. (maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu) kerumitan (karenanya) sewaktu engkau akan menyampaikannya karena merasa khawatir akan didustakan (supaya kamu memberi peringatan) berkaitan dengan lafal unzila, artinya supaya engkau memperingatkan (dengan kitab itu dan menjadi pelajaran) yaitu bahan pengingat (bagi orang-orang yang beriman) kepada kitab itu.

Ayat 3

ٱتَّبِعُوا۟ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).

قل لهم «أتبعوا ما أنزل إليكم من ربكم» أي القرآن «ولا تتبعوا» تتخذوا «من دونه» أي الله أي غيره «أولياء» تطيعونهم من معصيته تعالى «قليلا ما تَذَّكَّرون» بالتاء والياء تتعظون وفيه إدغام التاء في الأصل في الذال، وفي قراءة بسكونها وما زائدة لتأكيد القلة.

Katakanlah kepada mereka, (Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu) yakni Alquran (dan janganlah kamu mengikuti) maksudnya jangan kamu menjadikan (selain-Nya) selain Allah, (sebagai pemimpin-pemimpin) yang kamu taati untuk berbuat maksiat kepada Allah swt. (Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran) dengan memakai ta atau ya; yakni mengambil pelajaran darinya. Lafal tadzakkaruun dibaca dengan mengidgamkan ta asal ke dalam dzal. Menurut suatu qiraat dibaca tadzkuruun. Sedangkan huruf maa adalah tambahan, yang diadakan untuk mengukuhkan makna sedikit, sehingga artinya menjadi amat sedikit.

Ayat 4

وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَا فَجَآءَهَا بَأْسُنَا بَيَٰتًا أَوْ هُمْ قَآئِلُونَ

Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.

«وكم» خبرية مفعول «من قرية» أريد أهلها «أهلكناها» أردنا إهلاكها «فجاءها بأسنا» عذابا «بياتا» ليلا «أو هم قائلون» نائمون بالظهيرة والقيلولة استراحة نصف النهار وإن لم يكن معها نوم أي مرة جاءها ليلا ومرَّة جاءها نهارا.

(Betapa banyaknya) kalimat berita dan menjadi maf`ul (negeri) yang dimaksud adalah penduduknya (yang telah Kami binasakan) Kami bermaksud untuk membinasakannya (maka datanglah kekuatan Kami) yakni siksaan Kami (tengah malam) yaitu pada malam hari (atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari) artinya sedang tidur-tiduran di siang hari. Yang dimaksud dengan al-qailulah, artinya beristirahat di tengah hari sekalipun tidak tidur. Yakni siksaan itu terkadang datang di waktu tengah malam dan terkadang di siang hari.

Ayat 5

فَمَا كَانَ دَعْوَىٰهُمْ إِذْ جَآءَهُم بَأْسُنَآ إِلَّآ أَن قَالُوٓا۟ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَ

Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".

«فما كان دعواهم» قولهم «إذ جاءهم بأسنا إلا أن قالوا إنا كنا ظالمين».

(Maka tidak adalah keluhan mereka) yaitu perkataan mereka (di waktu datang kepada mereka siksaan Kami kecuali mengatakan, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lalim.")

Ayat 6

فَلَنَسْـَٔلَنَّ ٱلَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْـَٔلَنَّ ٱلْمُرْسَلِينَ

Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami),

«فلنسألن الذين أرسل إليهم» أي الأمم عن إجابتهم الرسل وعملهم «ولنسألن المرسلين» عن الإبلاغ.

(Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka) yaitu kepada umat-umat tentang tanggapan mereka terhadap rasul-rasul dan pengamalan mereka terhadap apa-apa yang telah disampaikan kepada mereka (dan sesungguhnya Kami akan menanyai pula rasul-rasul Kami) tentang penyampaian mereka.

Ayat 7

فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِم بِعِلْمٍ ۖ وَمَا كُنَّا غَآئِبِينَ

maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).

«فلنقصَّن عليهم بعلم» لنخبرنهم عن علم بما فعلوه «وما كنا غائبين» عن إبلاغ الرسل والأمم الخالية فيما عملوا.

(Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka dengan penuh pengetahuan). Kami akan menceritakan kepada mereka tentang apa-apa yang telah mereka perbuat dengan penuh pengetahuan (dan Kami sekali-kali tidak gaib) untuk menyampaikan kepada rasul-rasul dan umat-umat terdahulu tentang apa-apa yang pernah mereka perbuat.

Ayat 8

وَٱلْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ ٱلْحَقُّ ۚ فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

«والوزن» للأعمال أو لصحائفها بميزان له لسان وكتفان كما ورد في حديث كائن «يومئذ» أي يوم السؤال المذكور وهو يوم القيامة «الحق» العدل صفة الوزن «فمن ثقلت موازينه» بالحسنات «فأولئك هم المفلحون» الفائزون.

(Dan timbangan) untuk amal-amal perbuatan atau untuk lembaran-lembaran catatan amal perbuatan yang ditaruh di dalamnya. Timbangan itu memiliki jarum penunjuk berat dan dua gantungan, demikian sebagaimana yang telah dijelaskan oleh hadis. Timbangan itu ada (pada hari itu) yakni hari penghisaban yang telah disebutkan, yaitu hari kiamat (adalah benar) adalah adil, menjadi sifat dari lafal al-wazn (maka barang siapa berat timbangannya) oleh kebaikan (maka mereka itulah orang-orang yang berbahagia) orang-orang yang beruntung.

Ayat 9

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُم بِمَا كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا يَظْلِمُونَ

Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

«ومن خفّت موازينه» بالسيئات «فأولئك الذين خسروا أنفسهم» بتصييرها إلى النار «بما كانوا بآياتنا يظلمون» يجحدون.

(Dan siapa yang ringan timbangannya) oleh sebab amal-amal keburukannya (maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri) yang membawa dirinya ke neraka (disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami) mereka tidak mau mempercayainya.

Ayat 10

وَلَقَدْ مَكَّنَّٰكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَٰيِشَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ

Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

«ولقد مكَّناكم» يا بني آدم «في الأرض وجعلنا لكم فيها معايش» بالياء أسبابا تعيشون بها جمع معيشة «قليلا ما» لتأكيد القلة «تشكرون» على ذلك.

(Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian) hai anak-anak Adam (di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu sumber-sumber penghidupan) dengan memakai huruf ya, yakni sarana-sarana untuk kamu bisa hidup. Ma`ayisy jamak dari kata ma'isyah (amat sedikitlah) untuk mengukuhkan keminiman (kamu bersyukur) terhadap kesemuanya itu.