Surat Al-An'am Ayat 51 - 60 dengan Tafsir dan Terjemahannya
Ayat 51
وَأَنذِرْ بِهِ ٱلَّذِينَ يَخَافُونَ أَن يُحْشَرُوٓا۟ إِلَىٰ رَبِّهِمْ ۙ لَيْسَ لَهُم مِّن دُونِهِۦ وَلِىٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.
«وأنذر» خوِّف «به» أي القرآن «الذين يخافون أن يُحشروا إلى ربِّهم ليس لهم من دونه» أي غيره «ولي» ينصرهم «ولا شفيع» يشفع لهم وجملة النفي حال من ضمير يحشروا وهي محل الخوف والمراد بهم العاصون «لعلهم يتقون» الله بإقلاعهم عما هم فيه وعمل الطاعات.
(Dan berilah peringatan) takut-takutilah (dengannya) dengan Alquran (orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya pada hari kiamat sedang tidak ada bagi mereka selain-Nya) yakni selain Allah (seorang pelindung) yang dapat menolong mereka (dan pemberi syafaat pun) yang dapat memberikan syafaat kepada mereka. Jumlah kalimat yang diawali dengan huruf nafi menjadi hal dari dhamir yang terdapat di dalam lafal yuhsyaruu; maksudnya tempat yang ditakuti. Dan yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang maksiat (agar mereka bertakwa) kepada Allah dengan memberhentikan diri mereka dari kebiasaan yang biasa mereka lakukan kemudian mau berbuat ketaatan.
Ayat 52
وَلَا تَطْرُدِ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَىْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِم مِّن شَىْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim).
«ولا تطرد الذين يدعون ربَّهم بالغداة والعشي يريدون» بعبادتهم «وجهه» تعالى لا شيئا من أعراض الدنيا وهم الفقراء، وكان المشركون طعنوا فيهم وطلبوا أن يطردهم ليجالسوه وأراد النبي صلي الله عليه وسلم ذلك طمعا في إسلامهم «ما عليك من حسابهم من» زائدة «شيء» إن كان باطنهم غير مرضي «وما من حسابك عليهم من شيء فتطردهم» جواب النفي «فتكون من الظالمين» إن فعلت ذلك.
(Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari sedangkan mereka menghendaki) dengan ibadahnya itu (keridaan-Nya) Yang Maha Tinggi bukannya untuk tujuan meraih sesuatu dari keduniaan. Mereka adalah kaum muslimin yang miskin sedangkan kaum musyrikin sangat tidak menyukai mereka lalu orang-orang musyrik meminta kepada Nabi saw. agar beliau mengusir mereka dari sisinya supaya orang-orang musyrik itu dapat duduk bersama-sama dengan beliau. Kemudian Nabi saw. bermaksud untuk memenuhi permintaan orang-orang musyrik itu agar mereka mau masuk Islam. (Kamu tidak memikul tanggung jawab terhadap perbuatan mereka) huruf min adalah tambahan (sedikit pun) jika hati mereka tidak rela (dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka) sebagai jawab dari nafi (sehingga kamu termasuk orang-orang yang lalim) jika kamu melakukan hal itu.
Ayat 53
وَكَذَٰلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لِّيَقُولُوٓا۟ أَهَٰٓؤُلَآءِ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنۢ بَيْنِنَآ ۗ أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِٱلشَّٰكِرِينَ
Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?"
«وكذلك فَتنَا» ابتلينا «بعضهم ببعض» أي الشريف بالوضيع والغني بالفقير بأن قدَّمناه بالسبق إلى الإيمان «ليقولوا» أي الشرفاء والأغنياء منكرين «أهؤلاء» الفقراء «منَّ الله عليهم من بيننا» بالهداية أي لو كان ما هم عليه هدى ما سبقونا إليه قال تعالى: «أليس الله بأعلم بالشاكرين» له فيهديهم: بلى.
(Dan demikianlah telah Kami uji) Kami telah coba (sebagian mereka dengan sebagian lainnya) yakni orang yang mulia dengan orang yang rendah, orang kaya dengan orang miskin, untuk Kami lombakan siapakah yang berhak paling dahulu kepada keimanan (supaya mereka berkata) orang-orang yang mulia dan orang-orang yang kaya yaitu mereka yang ingkar ("Orang-orang semacam inikah) yakni orang-orang miskin (di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?") hidayah. Artinya jika apa yang sedang dilakukan oleh orang-orang miskin dan orang-orang rendahan itu dinamakan hidayah, niscaya orang-orang mulia dan orang-orang kaya itu tidak akan mampu mendahuluinya. Allah berfirman, ("Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur?") kepada-Nya lalu Dia memberikan hidayah kepada mereka. Memang betul.
Ayat 54
وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلْ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ ٱلرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُۥ مَنْ عَمِلَ مِنكُمْ سُوٓءًۢا بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعْدِهِۦ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
«وإذا جاءك الذين يؤمنون بآياتنا فقل» لهم «سلام عليكم كتب» قضى «ربكم على نفسه الرحمة إنهُ» أي الشأن وفي قراءة بالفتح بدل من الرحمة «من عمل منكم سوءا بجهالة» منه حيث ارتكبه «ثم تاب» رجع «من بعده» بعد عمله عنه «وأصلح» عمله «فإنه» أي الله «غفور» له «رحيم» به، وفي قراءة بالفتح أي فالمغفرة له.
(Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah) kepada mereka ("Mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu telah menetapkan) telah memastikan (Tuhanmu atas diri-Nya kasih sayang, yaitu bahwasanya) yakni perihalnya; di dalam suatu qiraat dibaca dengan fathah yaitu annahu sebagai badal atau kata ganti dari Lafal ar-rahmah (siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan) terhadap perbuatan itu sewaktu ia melakukannya (kemudian ia bertobat) kembali ke jalan yang benar (setelah itu) setelah mengerjakannya (dan mengadakan perbaikan) terhadap amal perbuatannya (maka sesungguhnya Ia) yakni Allah swt. (Maha Pengampun) kepadanya (lagi Maha Penyayang.") kepada dirinya. Menurut qiraat lainnya dibaca dengan fatah; artinya maka Dialah yang memberi ampunan dan kasih sayang.
Ayat 55
وَكَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ ٱلْءَايَٰتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ ٱلْمُجْرِمِينَ
Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Quran (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa.
«وكذلك» كما بينا ما ذكر «نفصِّل» نبين «الآيات» القرآن ليظهر الحق فيعمل به «ولتستبين» تظهر «سبيلُ» طريق «المجرمين» فتجتنب، وفي قراءة بالتحتانية، وفي أخرى بالفوقانية ونصب سبيل خطاب للنبي صلى الله عليه وسلم
(Dan demikianlah) sebagaimana yang telah Kami jelaskan sebelumnya (Kami terangkan) Kami jelaskan (ayat-ayat) Alquran untuk menampakkan yang hak kemudian diamalkan (supaya jelas) supaya menjadi terang (jalan) kelakuan (orang-orang yang berdosa) kemudian engkau menjauhinya. Dalam suatu qiraat dibaca litubayyina; menurut qiraat lainnya dibaca litastabiina. Bila lafal sabiil dibaca nashab maka pembicaraannya ditujukan kepada Nabi saw.
Ayat 56
قُلْ إِنِّى نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ ٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ ۚ قُل لَّآ أَتَّبِعُ أَهْوَآءَكُمْ ۙ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk".
«قل إني نُهيت أن أعبد الذين تدعون» تعبدون «من دون الله قل لا أتبع أهواءكم» في عبادتها «قد ضللت إذا» إن اتبعتها «وما أنا من المهتدين».
(Katakanlah, "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu seru) kamu sembah (selain Allah." Katakanlah, "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu) dalam menyembah tuhan-tuhanmu itu (sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian) jika aku ikut menyembah tuhan-tuhan itu (dan tidak pula aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.")
Ayat 57
قُلْ إِنِّى عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّى وَكَذَّبْتُم بِهِۦ ۚ مَا عِندِى مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِۦٓ ۚ إِنِ ٱلْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۖ يَقُصُّ ٱلْحَقَّ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلْفَٰصِلِينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".
«قل إني على بيِّنة» بيان «من ربي و» قد «كذَّبتم به» بربي حيث أشركتم «ما عندي ما تستعجلون به» من العذاب «إن» ما «الحكم» في ذلك وغيره «إلا لله يقضي» القضاء «الحق وهو خير الفاصلين» الحاكمين، وفي قراءة يقصُّ أي يقول.
(Katakanlah, "Sesungguhnya aku berada di atas hujah) penjelasan yang nyata (dari Tuhanku dan) ternyata (kamu mendustakannya) mendustakan Tuhanku karena kamu telah menyekutukan-Nya. (Tidak ada padaku apa yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya) yaitu berupa azab. (Tidak lain) tiada lain (menetapkan hukum itu) dalam masalah tersebut dan masalah-masalah lainnya (hanyalah hak Allah. Dia memutuskan) menentukan (yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik.") pemberi ketentuan hukum yang paling baik. Menurut suatu qiraat dibaca yaqushshu/menerangkan bukannya yaqdhii/memutuskan.
Ayat 58
قُل لَّوْ أَنَّ عِندِى مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِۦ لَقُضِىَ ٱلْأَمْرُ بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِٱلظَّٰلِمِينَ
Katakanlah: "Kalau sekiranya ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada antara aku dan kamu. Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang zalim.
«قل» لهم «لو أن عندي ما تستعجلون به لقُضي الأمر بيني وبينكم» بأن أعجله لكم وأستريح ولكنه عند الله «والله أعلم بالظالمين» متى يعاقبهم.
(Katakanlah) kepada mereka ("Kalau sekiranya ada padaku apa/azab yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada antara aku dan kamu) yaitu dengan cara aku menyegerakan azab itu kepadamu, kemudian aku istirahat. Akan tetapi azab itu hanya ada di tangan kekuasaan Allah (Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang lalim.") di kala Ia mau menghukum mereka.
Ayat 59
۞ وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
(وعنده) تعالى (مفاتح الغيب) خزائنه أو الطرق الموصلة إلى عمله (لا يعلمها إلا هو) وهي الخمسة التي في قوله (إن الله عنده علم الساعة) الآية كما رواه البخاري (ويعلم ما) يحدث (في البر) القفار (والبحر) القرى التي على الأنهار (وما تسقط من) زائدة (ورقة إلا يعلمها ولا حبة في ظلمات الأرض ولا رطب ولا يابس) عطف على ورقة (إلا في كتاب مبين) هو اللوح المحفوظ، والاستثناء بدل اشتمال من الاستثناء قبله.
(Dan pada sisi Allahlah) Yang Maha Luhur (kunci-kunci semua yang gaib) simpanan-simpanan ilmu gaib atau jalan-jalan yang mengantarkan kepada pengetahuan tentangnya (tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri) ilmu tentang kegaiban itu ada lima macam; mengenai penjelasannya telah dikemukakan dalam surah Luqman ayat 34, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat... sampai akhir ayat." Demikianlah menurut riwayat Imam Bukhari (dan Dia mengetahui apa) yang terjadi (di daratan) permukaan bumi (dan di lautan) perkampungan-perkampungan yang ada di atas sungai-sungai (dan tiada sehelai daun pun yang gugur) huruf min adalah zaidah/ tambahan (melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering) diathafkan kepada Lafal waraqatin (melainkan tertulis dalam kitab yang nyata) yakni Lohmahfuz. Al-Istitsna/pengecualian berkedudukan sebagai badal isytimal dari istitsna yang sebelumnya.
Ayat 60
وَهُوَ ٱلَّذِى يَتَوَفَّىٰكُم بِٱلَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُم بِٱلنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَىٰٓ أَجَلٌ مُّسَمًّى ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.
«وهو الذي يتوفاكم بالليل» يقبض أرواحكم عند النوم «ويعلم ما جرحتم» كسبتم «بالنهار ثم يبعثكم فيه» أي النهار برد أرواحكم «ليُقضى أجل مسمى» هو أجل الحياة «ثم إليه مرجعكم» «ثم ينبئكم بما كنتم تعملون» فيجازيكم به.
(Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari) Ia mencabut arwah kamu di kala tidur (dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan) yang kamu lakukan (pada siang hari kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari) maksudnya dibangunkan kembali pada siang harinya dengan cara mengembalikan arwahmu (untuk disempurnakan ajalmu yang telah ditentukan) yakni batas kehidupan (kemudian kepada Allahlah kamu kembali) melalui kebangkitan (lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan) kemudian Ia membalas kamu berdasarkan hal itu.