Surat Al-'Adiyat Ayat 1 - 10 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًا

Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,

«والعاديات» الخيل تعدو في الغزو وتضبح «ضبحا» هو صوت أجوافها إذا عدت.

(Demi yang berlari kencang) di dalam perang, yaitu kuda yang lari dengan kencangnya di dalam peperangan (dengan terengah-engah) lafal Adh-Dhabhu artinya suara napas kuda sewaktu berlari kencang.

Ayat 2

فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا

dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),

«فالموريات» الخيل توري النار «قدحا» بحوافرها إذا سارت في الأرض ذات الحجارة بالليل.

(Dan demi yang mencetuskan api) maksudnya kuda yang memercikkan api (dengan pukulan) teracak kakinya apabila ia berlari di tanah yang banyak batunya pada malam hari.

Ayat 3

فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًا

dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,

«فالمغيرات صبحا» الخيل تغير على العدو وقت الصبح بإغارة أصحابها.

(Dan demi yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi) yaitu kuda yang menyerang musuh di waktu pagi, karena pengendaranya melakukan penyerbuan di waktu tersebut.

Ayat 4

فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا

maka ia menerbangkan debu,

«فأثرن» هيجن «به» بمكان عدوهن أو بذلك الوقت «نقعا» غبارا بشدة حركتهن.

(Maka ia menerbangkan) atau mengepulkan (di waktu itu) di waktu tersebut, atau di tempat ia berlari (debu) karena gerakannya yang sangat keras.

Ayat 5

فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا

dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,

«فوسطن به» بالنقع «جمعا» من العدو، أي صرن وسطه وعطف الفعل على الاسم لأنه في تأويل الفعل أي واللاتي عدون فأورين فأغرن.

(Dan menyerbu dalam kepulan debu ke tengah-tengah) artinya dengan membawa kepulan debu (kumpulan musuh) yang diserangnya; maksudnya kuda-kuda tersebut berada di tengah-tengah musuh dalam keadaan menyerang. Lafal Fawasathna yang kedudukannya sebagai Fi'il di'athafkan kepada Isim, karena mengingat bahwa semua Isim yang di'athafkan kepadanya mengandung makna Fi'il pula. Yakni demi yang berlari kencang, lalu mencetuskan api, lalu menerbangkan debu.

Ayat 6

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌ

sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,

«إن الإنسان» الكافر «لربه لكنود» لكفور يجحد نعمته تعالى.

(Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah manusia yang kafir (sangat ingkar kepada Rabbnya) artinya ia mengingkari semua nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepadanya.

Ayat 7

وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ

dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,

«وإنه على ذلك» أي كنوده «لشهيد» يشهد على نفسه بصنعه.

(Dan sesungguhnya manusia itu terhadap hal tersebut) terhadap keingkarannya (menyaksikan sendiri) atau dia menyaksikan bahwa dirinya telah berbuat ingkar.

Ayat 8

وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ

dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.

«وإنه لحب الخير» أي المال الحب له فيبخل به.

(Dan sesungguhnya karena cintanya kepada kebaikan) maksudnya cinta atas harta benda (dia sangat bakhil) artinya lantaran sangat mencintai harta, jadilah ia seorang yang amat bakhil atau kikir.

Ayat 9

۞ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ

Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,

«أفلا يعلم إذا بُعثر» أثير وأخرج «ما في القبور» من الموتى، أي بعثوا.

(Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan) dibangunkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam kubur) yakni orang-orang mati yang dikubur di dalamnya.

Ayat 10

وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ

dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,

«وحصِّل» بين وأفرز «ما في الصدور» القلوب من الكفر والإيمان.

(Dan dilahirkan) atau ditampakkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam dada) maksudnya, apa yang tersimpan di dalam kalbu berupa kekafiran dan keimanan.