Surat Ad-Dukhan Ayat 41 - 50 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 41

يَوْمَ لَا يُغْنِى مَوْلًى عَن مَّوْلًى شَيْـًٔا وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ

yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan,

«يوم لا يغني مولى عن مولى» بقرابة أو صداقة، أي لا يدفع عنه «شيئاً» من العذاب «ولا هم ينصرون» يمنعون منه، ويوم بدل من يوم الفصل.

(Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya) baik karib karena hubungan kerabat atau karib karena hubungan persahabatan yang dekat. Ia tidak akan dapat membelanya (sedikit pun) dari azab itu (dan mereka tidak akan mendapat pertolongan) maksudnya tidak dapat dicegah dari azab itu. Lafal Yauma dalam ayat ini menjadi Badal dari lafal Yaumal Fashli pada ayat sebelumnya.

Ayat 42

إِلَّا مَن رَّحِمَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ

kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

«إلا من رحم الله» وهم المؤمنون فإنه يشفع بعضهم لبعض بإذن الله «إنه هو العزيز» الغالب في انتقامه من الكفار «الرحيم» بالمؤمنين.

(Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah) mereka adalah orang-orang mukmin, sebagian dari mereka dapat memberikan syafaat kepada sebagian lainnya dengan seizin Allah. (Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa) Maha Menang di dalam pembalasan-Nya terhadap orang-orang kafir (lagi Maha Penyayang) terhadap orang-orang mukmin.

Ayat 43

إِنَّ شَجَرَتَ ٱلزَّقُّومِ

Sesungguhnya pohon zaqqum itu,

«إن شجرة الزقوم» هي من أخبث الشجر المر بتهامة ينبتها الله تعالى في الجحيم.

(Sesungguhnya pohon zaqqum itu) zaqqum adalah pohon yang paling buruk dan sangat pahit rasanya yang tumbuh di daerah Tihamah, kelak Allah akan menumbuhkannya pula di dasar neraka Jahim.

Ayat 44

طَعَامُ ٱلْأَثِيمِ

makanan orang yang banyak berdosa.

«طعام الأثيم» أبي جهل وأصحابه ذوي الإثم الكبير.

(Makanan orang yang banyak dosa) seperti Abu Jahal dan teman-temannya.

Ayat 45

كَٱلْمُهْلِ يَغْلِى فِى ٱلْبُطُونِ

(Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,

«كالمهل» أي كدردي الزيت الأسود خبر ثان «تغلي في البطون» بالفوقانية خبر ثالث وبالتحتانية حال من المهل.

(Ia bagaikan kotoran minyak) yakni hitam pekat bagaikan kotoran minyak; lafal ayat ini menjadi Khabar kedua (yang mendidih di dalam perut) jika dibaca Taghli berarti menjadi Khabar ketiga, jika dibaca Yaghli berarti menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi lafal Al-Muhli.

Ayat 46

كَغَلْىِ ٱلْحَمِيمِ

seperti mendidihnya air yang amat panas.

«كغلي الحميم» الماء الشديد الحرارة.

(Seperti mendidihnya air yang amat panas) panasnya bagaikan air yang sangat panas.

Ayat 47

خُذُوهُ فَٱعْتِلُوهُ إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلْجَحِيمِ

Peganglah dia kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka.

«خذوه» يقال للزبانية: خذوا الأثيم «فاعتلوه» بكسر التاء وضمها جروه بغلظة وشدة «إلى سواء الجحيم» وسط النار.

(Peganglah dia) dikatakan kepada malaikat Zabaniyah, "Peganglah orang yang berdosa (kemudian seretlah dia) dapat dibaca Fa'tiluuhu atau Fa'tuluuhu artinya, seretlah dia dengan keras dan kasar (ke tengah-tengah jahim) ke tengah-tengah neraka.

Ayat 48

ثُمَّ صُبُّوا۟ فَوْقَ رَأْسِهِۦ مِنْ عَذَابِ ٱلْحَمِيمِ

Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas.

(ثم صبوا فوق رأسه من عذاب الحميم) أي من الحميم الذي لا يفارقه العذاب فهو أبلغ مما في آية "" يصب من فوق رؤوسهم الحميم "".

(Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan dari air yang amat panas) sehingga azab tiada henti-hentinya menimpa mereka dan tidak pernah berpisah darinya. Pengertian ayat ini lebih keras daripada apa yang diungkapkan dalam ayat lain, yaitu, "Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka..." (Q.S. Al-Hajj, 19).

Ayat 49

ذُقْ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْكَرِيمُ

Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.

ويقال له: «ذق» أي العذاب «إنك أنت العزيز الكريم» بزعمك وقولك ما بين جبليها أعز وأكرم مني.

Kemudian dikatakan kepadanya, "(Rasakanlah) azab ini (sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia") menurut dugaan dan perkataanmu yang telah menyatakan, bahwa tiada seorang pun di antara penghuni kedua bukit itu, yakni kota Mekah, orang yang lebih perkasa dan lebih mulia daripada dirinya.

Ayat 50

إِنَّ هَٰذَا مَا كُنتُم بِهِۦ تَمْتَرُونَ

Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.

وقال لهم: «إن هذا» الذي ترون من العذاب «ما كنتم به تمترون» فيه تشكون.

Dan dikatakan kepada mereka, "(Sesungguhnya ini) azab yang kalian rasakan ini (yang dahulu selalu kalian meragukannya") yaitu meragukan keberadaannya.