Surat Qaf Ayat 21 - 30 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 21

وَجَآءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَآئِقٌ وَشَهِيدٌ

Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.

«وجاءت» فيه «كل نفس» إلى المحشر «معها سائق» ملك يسوقها إليه «وشهيد» يشهد عليها بعملها وهو الأيدي والأرجل وغيرها ويقال للكافر.

(Dan datanglah) pada hari itu (tiap-tiap diri) ke tempat mereka dikumpulkan yaitu padang Mahsyar (bersama dengan dia penggiringnya) yaitu malaikat yang menggiringnya ke padang Mahsyar (dan pemberi saksi) yang akan memberikan kesaksian tentang semua amal perbuatannya, yaitu tangan dan kakinya serta anggota-anggota tubuhnya yang lain. Kemudian pada saat itu dikatakan kepada orang yang kafir:

Ayat 22

لَّقَدْ كُنتَ فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هَٰذَا فَكَشَفْنَا عَنكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ ٱلْيَوْمَ حَدِيدٌ

Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.

«لقد كنت» في الدنيا «في غفلة من هذا» النازل بك اليوم «فكشفنا عنك غطاءك» أزلنا غفلتك بما تشاهده اليوم «فبصرُك اليوم حديد» حاد تدرك به ما أنكرته في الدنيا.

("Sesungguhnya kamu) sewaktu di dunia (berada dalam keadaan lalai dari hal ini) yang sekarang menimpa kamu (maka Kami singkapkan daripadamu tutupmu) maksudnya, Kami lenyapkan kelalaianmu dengan apa yang kamu saksikan sekarang ini (maka penglihatanmu pada hari ini tajam") yakni menjadi terang dan dapat melihat apa yang kamu ingkari sewaktu di dunia.

Ayat 23

وَقَالَ قَرِينُهُۥ هَٰذَا مَا لَدَىَّ عَتِيدٌ

Dan yang menyertai dia berkata: "Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku".

«وقال قرينه» الملك الموكل به «هذا ما» أي الذي «لديَّ عتيد» حاضر فيقال لمالك.

(Dan yang menyertai dia berkata,) yakni malaikat yang diserahi tugas mencatat amal perbuatannya: ("Inilah apa) yakni catatan amalmu (yang ada pada sisiku") yakni catatan amalmu yang ada padaku. Lalu dikatakan kepada malaikat Malik:

Ayat 24

أَلْقِيَا فِى جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ

Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala,

«ألقيا في جهنم» أي: ألق ألق أو ألقين وبه قرأ الحسن فأبدلت النون ألفا «كلَّ كفار عنيد» معاند للحق.

("Lemparkanlah olehmu ke dalam neraka Jahanam) maksudnya, lemparkanlah, atau cepat lemparkan. Menurut bacaan atau qiraat Imam Al-Hasan lafal Alqiyaa dibaca Alqiyan. Jadi asal kata lafal Alqiyaa adalah Alqiyan, kemudian huruf Nun Taukidnya diganti menjadi Alif sehingga jadilah Alqiyaa (semua orang yang ingkar dan keras kepala) maksudnya, membangkang terhadap perkara yang hak.

Ayat 25

مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيبٍ

yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu,

«منَّاع للخير» كالزكاة «معتد» ظالم «مريب» شاك في دينه.

(Yang sangat menghalangi kebaikan) seperti perkara zakat (melanggar batas) yakni suka berbuat zalim (lagi ragu-ragu) ragu dalam agamanya.

Ayat 26

ٱلَّذِى جَعَلَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِى ٱلْعَذَابِ ٱلشَّدِيدِ

yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat".

«الذي جعل مع الله إلها آخر» مبتدأ ضُمن معنى الشرط خبره «فألقياه في العذاب الشديد» تفسيره مثل ما تقدم.

(Yang menjadikan tuhan lain di samping Allah) lafal ayat ini berkedudukan menjadi Mubtada yang mengandung makna Syarat, sedangkan Khabarnya ialah: (maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang keras") penafsiran lafal ayat ini sama dengan ayat yang semisal dengannya di atas tadi.

Ayat 27

۞ قَالَ قَرِينُهُۥ رَبَّنَا مَآ أَطْغَيْتُهُۥ وَلَٰكِن كَانَ فِى ضَلَٰلٍۭ بَعِيدٍ

Yang menyertai dia berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh".

«قال قرينه» الشيطان «ربنا ما أطغيته» أضللته «ولكن كان في ضلال بعيد» فدعوته فاستجاب لي، وقال هو أطغاني بدعائه له.

(Yang menyertai dia berkata) yakni setannya mengatakan: ("Ya Rabb kami! Aku tidak menyesatkannya) kami tidak membuatnya sesat (tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh") lalu kami mengajaknya dan ternyata ia memenuhi ajakanku. Sedangkan dia menjawab, "Setanlah yang menyesatkan aku", yaitu melalui ajakannya.

Ayat 28

قَالَ لَا تَخْتَصِمُوا۟ لَدَىَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُم بِٱلْوَعِيدِ

Allah berfirman: "Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu".

«قال» تعالى «لا تختصموا لديَّ» أي ما ينفع الخصام هنا «وقد قدمت إليكم» في الدنيا «بالوعيد» بالعذاب في الآخرة لو لم تؤمنوا ولا بد منه.

(Allah berfirman,) Maha Tinggi Dia ("Janganlah kalian bertengkar di hadapan-Ku) maksudnya, tiada gunanya pertengkaran kalian di sini (padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan kepada kalian) sewaktu kalian hidup di dunia (ancaman) akan adanya azab di akhirat jika kalian tidak beriman, dan ini merupakan suatu kepastian yang tidak dapat dihindari lagi.

Ayat 29

مَا يُبَدَّلُ ٱلْقَوْلُ لَدَىَّ وَمَآ أَنَا۠ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ

Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku

(ما يبدل) يغير (القول لدي) في ذلك (وما أنا بظلام للعبيد) فأعذبهم بغير جرم، وظلام بمعنى ذي ظلم لقوله "" لا ظلم "".

(Tidaklah dapat diganti) diubah (keputusan yang ada di sisi-Ku) mengenai hal tersebut (dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku) yaitu dengan cara Aku mengazab mereka tanpa dosa; lafal Zhallaamin bermakna seperti lafal Dzuu Zhulmin yaitu menganiaya, demikian itu karena ada firman lainnya yang mengatakan, "Tidak ada yang dianiaya pada hari ini." (Q.S. Al-Mukmin, 17)

Ayat 30

يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ ٱمْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ

(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih ada tambahan?"

«يوم» ناصبه ظلام «نقول» بالنون والياء «لجهنم هل امتلأت» استفهام لوعده بمثلها «وتقول» بصورة الاستفهام كالسؤال «هل من مزيد» أي لا أسع غير ما امتلأت به، أي قد امتلأت.

(Pada hari) lafal ini dinashabkan oleh lafal Zhallaamin (Kami bertanya) dapat dibaca Naquulu atau Yaquulu, kalau dibaca Yaquulu artinya, Allah bertanya (kepada neraka Jahanam, "Apakah kamu sudah penuh?") kata tanya di sini dimaksud mengecek ancaman-Nya yang menyatakan akan memenuhinya. (Dan dia menjawab, "Masih adakah tambahan?") maksudnya, kami tidak memuat melainkan hanya apa yang telah Engkau penuhkan kepada kami. Artinya kami telah penuh.