Surat Al-Qiyamah Ayat 1 - 10 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ لَآ أُقْسِمُ بِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ

Aku bersumpah demi hari kiamat,

«لا» زائدة في الموضعين «أقسم بيوم القيامة».

(Aku bersumpah dengan hari kiamat) huruf Laa di sini adalah huruf Zaidah.

Ayat 2

وَلَآ أُقْسِمُ بِٱلنَّفْسِ ٱللَّوَّامَةِ

dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

«ولا أقسم بالنفس اللوامة» التي تلوم نفسها وإن اجتهدت في الإحسان وجواب القسم محذوف، أي لتبعثن، دل عليه:

(Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali) dirinya sendiri sekalipun ia berupaya sekuat tenaga di dalam kebaikan. Jawab Qasam tidak disebutkan; lengkapnya, Aku bersumpah dengan nama hari kiamat dan dengan nama jiwa yang banyak mencela, bahwa niscaya jiwa itu pasti akan dibangkitkan. Pengertian Jawab ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya, yaitu:

Ayat 3

أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَٰنُ أَلَّن نَّجْمَعَ عِظَامَهُۥ

Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?

«أيحسب الإنسان» أي الكافر «ألن نجمع عظامه» للبعث والإحياء.

(Apakah manusia mengira) yakni, orang kafir (bahwa Kami tidak akan mengumpulkan kembali tulang belulangnya) untuk dibangkitkan menjadi hidup kembali.

Ayat 4

بَلَىٰ قَٰدِرِينَ عَلَىٰٓ أَن نُّسَوِّىَ بَنَانَهُۥ

Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.

«بلى» نجمعها «قادرين» مع جمعها «على أن نسوِّي بنانه» وهو الأصابع، أي نعيد عظامها كما كانت مع صغرها فكيف بالكبيرة.

(Bukan demikian) Kami akan mengumpulkannya kembali (Kami kuasa) di samping mengumpulkan kembali tulang-tulangnya itu (menyusun kembali jari-jemarinya dengan sempurna) artinya, Kami dapat mengembalikan tulang jari-jemari itu sekalipun bentuknya kecil, maka terlebih lagi tulang-tulang lainnya yang lebih besar daripadanya.

Ayat 5

بَلْ يُرِيدُ ٱلْإِنسَٰنُ لِيَفْجُرَ أَمَامَهُۥ

Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.

«بل يريد الإنسان ليفجر» اللام زائدة ونصبه بأن مقدرة، أي أن يكذب «أمامه» أي يوم القيامة، دل عليه.

(Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus-menerus) huruf Lam yang ada pada lafal Liyafjura adalah Zaidah, sedangkan lafal Yafjuru dinashabkan oleh An yang diperkirakan keberadaannya. Yakni dia selalu berbuat dusta (di dalam menghadapinya) di dalam menghadapi hari kiamat. Pengertian ini ditunjukkan oleh firman selanjutnya, yaitu:

Ayat 6

يَسْـَٔلُ أَيَّانَ يَوْمُ ٱلْقِيَٰمَةِ

Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?"

«يَسأَل أَيان» متى «يوم القيامة» سؤال استهزاء وتكذيب.

(Ia bertanya, "Bilakah) Kapan (hari kiamat itu?") pertanyaannya itu mengandung nada mengejek dan mendustakannya.

Ayat 7

فَإِذَا بَرِقَ ٱلْبَصَرُ

Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),

«فإذا برق البصر» بكسر الراء وفتحها دهش وتحير لما رأى مما كان يكذبه.

(Maka apabila mata terbelalak) dapat dibaca Bariqa dan Baraqa, artinya kaget dan bimbang setelah ia melihat apa yang dahulu selalu ia dustakan.

Ayat 8

وَخَسَفَ ٱلْقَمَرُ

dan apabila bulan telah hilang cahayanya,

«وخسف القمر» أظلم وذهب ضوءه.

(Dan apabila bulan telah hilang cahayanya) yakni menjadi gelap dan lenyap sinarnya.

Ayat 9

وَجُمِعَ ٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ

dan matahari dan bulan dikumpulkan,

«وجمع الشمس والقمر» فطلعا من المغرب أو ذهب ضوءهما وذلك في يوم القيامة.

(Dan matahari dan bulan dikumpulkan) maka kedua-duanya terbit dari arah barat; atau kedua-duanya telah hilang sinarnya, yang demikian itu terjadi pada hari kiamat.

Ayat 10

يَقُولُ ٱلْإِنسَٰنُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ ٱلْمَفَرُّ

pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari?"

«يقول الإنسان يومئذ أين المفر» الفرار.

(Pada hari itu manusia berkata, "Ke mana tempat lari?")