Surat Al-Buruj Ayat 1 - 10 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلْبُرُوجِ

Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,

«والسماء ذات البروج» الكواكب اثني عشر برجا تقدَّمت في الفرقان.

(Demi langit yang mempunyai gugusan bintang) yakni bintang-bintang yang dua belas gugusan, sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam surah Al-Furqaan.

Ayat 2

وَٱلْيَوْمِ ٱلْمَوْعُودِ

dan hari yang dijanjikan,

«واليوم الموعود» يوم القيامة.

(Dan demi hari yang dijanjikan) yaitu hari kiamat.

Ayat 3

وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ

dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.

«وشاهد» يوم الجمعة «ومشهود» يوم عرفة كذا فسرت الثلاثة في الحديث فالأول موعود به والثاني شاهد بالعمل فيه، والثالث تشهده الناس والملائكة، وجواب القسم محذوف صدره، تقديره لقد.

(Dan demi yang menyaksikan) hari Jumat (dan yang disaksikan) yakni hari Arafah. Demikianlah menurut penafsiran hadis tentang tiga perkara tersebut; yang pertama adalah hari yang telah dijanjikan, dan yang kedua hari Jumat menyaksikan amal perbuatan yang dikerjakan pada hari itu, serta yang ketiga hari Arafah disaksikan oleh manusia dan para malaikat. Sedangkan yang menjadi Jawab Qasam kalimat permulaannya tidak disebutkan, yaitu, "Sesungguhnya."

Ayat 4

قُتِلَ أَصْحَٰبُ ٱلْأُخْدُودِ

Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit,

«قتل» لعن «أصحاب الأخدود» الشق في الأرض.

(Telah dibinasakan) telah dilaknat (orang-orang yang memiliki Ukhdud) artinya orang-orang yang menggali parit.

Ayat 5

ٱلنَّارِ ذَاتِ ٱلْوَقُودِ

yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar,

«النار» بدل اشتمال منه «ذات الوقود» ما توقد به.

(Yaitu api) lafal An-Naari berkedudukan sebagai Badal Isytimal dari lafal Al-Ukhduud (yang dinyalakan) dengan kayu bakar.

Ayat 6

إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ

ketika mereka duduk di sekitarnya,

«إذ هم عليها» حولها على جانب الأخدود على الكراسي «قعود».

(Ketika mereka berada di sekitarnya) yaitu berada di sekitar tepi parit-parit itu seraya di atas kursi-kursi (mereka duduk.)

Ayat 7

وَهُمْ عَلَىٰ مَا يَفْعَلُونَ بِٱلْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ

sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.

«وهم على ما يفعلون بالمؤمنين» بالله من تعذيبهم بالإلقاء في النار إن لم يرجعوا عن إيمانهم «شهود» حضور، رُوي أن الله أَنجى المؤمنين الملقين في النار بقبض أرواحهم قبل وقوعهم فيها وخرجت النار إلى من ثَمَّ فأحرقتهم.

(Sedangkan mereka terhadap apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman) kepada Allah, menyiksa mereka dengan cara melemparkan mereka ke dalam parit yang penuh dengan api itu, jika mereka tidak mau kembali murtad dari imannya (menyaksikan) artinya hadir menyaksikan penyiksaan itu. Menurut suatu riwayat, bahwasanya Allah menyelamatkan orang-orang yang beriman yang dilemparkan ke dalam parit berapi itu, yaitu dengan mencabut nyawa mereka terlebih dahulu sebelum mereka jatuh ke dalam api. Kemudian api itu keluar dari dalam parit dan membakar orang-orang yang berada di sekitarnya, sehingga mereka yang menyaksikan penyiksaan itu mati terbakar.

Ayat 8

وَمَا نَقَمُوا۟ مِنْهُمْ إِلَّآ أَن يُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَمِيدِ

Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,

«وما نقموا منهم إلا أن يؤمنوا بالله العزيز» في ملكه «الحميد» المحمود.

(Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya. (lagi Maha Terpuji) lafal Al-Hamiid bermakna Al-Mahmuud, artinya Maha Terpuji.

Ayat 9

ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ شَهِيدٌ

Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

«الذي له ملك السماوات والأرض والله على كل شيءٍ شهيد» أي ما أنكر الكفار على المؤمنين إلا إيمانهم.

(Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu) yakni Dia menyaksikan, bahwa tiadalah orang-orang kafir itu ingkar kepada orang-orang yang beriman melainkan karena orang-orang yang beriman itu beriman kepada Allah.

Ayat 10

إِنَّ ٱلَّذِينَ فَتَنُوا۟ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا۟ فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ ٱلْحَرِيقِ

Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.

«إن الذين فتنوا المؤمنين والمؤمنات» بالإحراق «ثم لم يتوبوا فلهم عذاب جهنم» بكفرهم «ولهم عذاب الحريق» أي عذاب إحراقهم المؤمنين في الآخرة، وقيل في الدنيا بأن أخرجت النار فأحرقتهم كما تقدم.

(Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan) yaitu dengan cara membakar mereka hidup-hidup (kemudian mereka tidak bertobat, maka bagi mereka azab Jahanam) disebabkan kekafiran mereka (dan bagi mereka azab pembakaran) sebagai pembalasan dari pembakaran mereka terhadap orang-orang yang beriman, pembalasan itu kelak akan ditimpakan kepada mereka di akhirat. Tetapi menurut suatu pendapat bahwa azab tersebut terjadi di dunia, umpamanya api tersebut keluar dari paritnya dan langsung mengejar dan membakar mereka, sebagaimana keterangan yang disebutkan di atas.